Ketika Cita Cita Hidup Berubah Arah Ditengah Perjalanan
Terlahir sebagai keluarga yang tidak mampu, hidup dalam keprihatinan
,bahkan kesuraman hidup tetap mengikuti , kendati saya sudah berumah
tangga. Pernah ada saat saat, dimana saya merasa putus asa dalam
menghadapi kemelut hidup. Hanya doa dan cinta terhadap istri, yang bisa
menyelamatkan saya dari mengambil jalan sesat.
Oleh karena itu,setelah menjalani hidup yang morat marit, tidak dipandang sebelah mata lagi oleh teman teman, bahkan sanak family, akhirnya pintu gerbang untuk mengubah nasib kamipun tiba. Waktu seperti berlari kencang. Dalam waktu 7 tahun, semua sudah berubah total. Kami sudah membangun sebuah rumah permanent di Komplek Elite Wisma Indah di kota Padang,lengkap dengan kolam renang, taman dan paviliun berlantai 3. Hidup kami berubah bagaikan siang dan malam. Kalau biasanya selama bertahun tahun kami masih memikirkan, apa yang akan dimakan untuk hari ini, sekarang kami sudah bisa makan 3 kali sehari dinegara yang berbeda. Sarapan di Indonesia, makan siang di Singapore dan makan malam di Tokyo. Terkadang semuanya serasa bagaikan mimpi.
Cita cita Dihari Tua Ingin Hidup Menyepi di Desa
Kendati tidak kaya, tapi hidup kami sudah berkecukupan. Impian demi
impian sudah jadi kenyataan: Rumah permanent. Ketiga anak kami
melanjutkan study di U.S.A dan tiap tahun kami bisa berlibur keluar
negeri bersama anak anak. Impian kami kedepan adalah bila anak anak
sudah berkeluarga , maka kami ingin menjauh dari kebisingan hidup
dikota. Kami ingin hidup menyepi di desa, sambil berkebun . Demi untuk
melangkah menuju impian ini, kami sudah mempersiapkan dengan membeli
sebidang tanah yang lumayan luasnya, yakni seluas 40 Hektar. Lokasinya
adalah di daerah Pasaman ,tepatnya di Kinali. Tindakan lebih lanjut
adalah menanam pohon kelapa sebanyak 500 batang dan ada ratusan pohon
pinang ,yang merangkap sebagai batas tanah . Ditanah ini juga ada sebuah
anak sungai yang airnya mengalir sangat bening. Rencananya kelak , kami
akan membangun kolam ikan yang luas ,menyediakan sebuah perahu dan tiap
hari kami bisa memancing dikolam sendiri.
Kami juga sudah membeli sebuah Pick up, untuk kelak setiap panen,
mengangkut hasil dari perkebunan yang sudah kami rancang, untuk dijual
ke kota.
Namun manusia boleh boleh saja membuat rencana sematang mungkin, tapi
kata akhirnya manusia bukanlah decision maker. Bukan pembuat keputusan
dalam segala hal. Setelah anak anak selesai pendidikan dan berkeluarga,
entah kapan dimulainya, impian kami berubah secara total
Bagaikan bangun dari sebuah mimpi tiba tiba saja saya tersadar atau
menyadari , bahwa cita cita untuk menikmati hidup sendiri bersama istri,
tanpa peduli orang lain , sesungguhnya bukanlah sebuah pilihan hidup
yang tepat. Saya malu pada diri sendir, kenapa rencana yang demikian
ngawurnya, bisa menduduki hati saya, bahkan menjadikannya sebuah impian
Hampir tidak Pernah dirumah
Kehidupan yang kami lalui kemudian, bahkan tidak memberikan kami
kesempatan untuk menikmati apartement yang kami beli dengan harga cukup
mahal dibilangan Kemayoran. Malahan bila kami kembali ke Indonesia,
mobilitas kami sangat tinggi ,sehingga jarang bisa tinggal dirumah.
Selama lebih dari 10 tahun memiliki apartement, paling banyak hanya 10
kali, kami menikmati kolam renang, whirpool atau kolam air hangat dan
sauna, yang merupakan fasilitas bagi para penghuni.
Kesibukan saya dan istri untuk berkunjung keberbagai pelosok nusantara,
ternyata menghadirkan suatu kebahagiaan yang tak ternilai. Kami merasa
hidup kami ada artinya,karena bisa berbagi dengan orang lain. Sedikitpun
tidak ada penyesalan, bahwa tanah seluas 40 hektar yang sudah kami beli
dengansertifikat hak milik, hingga saat ini , tidak pernah lagi kami
kunjungi.
Keindahan Hidup baru bisa dirasakan , Ketika hidup kita berarti bagi orang lain
Sepotong kisah hidup ini, merupakan cuplikan dari perjalanan hidup kami.
Tidak ada hal hal yang bersifart spektakuler atau luar biasa. Apa yang
saya tuliskan disini hanyalah kisah hidup orang biasa biasa saja. Tetapi
berharap ,tulisan kecil ini akan mampu memberikan inpirasi dan motivasi
bagi setiap orang yang membacanya. Bahw hidup tidak dapat dipatok
berdasarkan matematika. Ada banyak misteri hidup yang tidak kita pahami.
Dan bila suatu waktu impian hidup kita harus berubah untuk sesuatu yang
lebih bernilai, jangan takut, kita syukuri dan dijalani dengan penuh
sukacita. Hidup yang diisi dengan keceriaan, adalah petanda bahwa kita
adalah makluk yang tahu bersyukur.
@Kompasiana
@Kompasiana

0 komentar:
Posting Komentar